Tuesday, November 13, 2012

Gizi Seimbang

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsep empat sehat lima sempurna yang dipopulerkan Prof Poerwo Soedarmo, bapak gizi Indonesia, sejak tahun 1950 itu kini dianggap tak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Sebagai gantinya, kini dikenalkan pedoman gizi seimbang.
Pedoman gizi seimbang (PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memerhatikan empat prinsip, yakti variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal.

Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar

KATA PENGANTAR
            Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di sekolah dasar perlu disempurnakan secara terus-menerus sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
            Penyempurnaan kurikulum ini mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006  tentang standar kompetensi lulusan.
            Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 serta perubahannya yaitu Nomor 6 Tahun 2007 diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar. 

Wednesday, November 7, 2012

Potongan Foto Gerakan Roll Depan



Olahraga senam Lantai merupakan salah satu bagian dari cabang Senam. Senam lantai dilakukan di atas lantai dan Matras. Senam lantai sering juga disebut senam bebas karena atlet atau pesenam tidak menggunakan alat bantu kecuali lantai ukuran 12 x 12 meter atau matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan pesenam.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBwjbDNFo2j0K9qjGTVUO00utq8jJxGzAntB2ThepFahXuetGobpRWzlqcyXtVmnmGTytOLaJtjkCL6KTWrE74ndhD2-FHiJhDqvXCLWn2VIm_3vek4SrfRZgcUG5vT2SCX_JvM1vJlqI/s320/IMG_0001.jpg

Salah satu teknik dasar dari senam lantai adalah Roll atau berguling. Untuk melakukannya simak cara berikut ini:
1. Awali dengan sikap jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
3. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
4. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
5. Kembali kesikap semula atau berdiri
Dengan latihan senam Lantai yang benar dan rutin, anda akan bisa menguasai cara berguling yang tepat dan aman.
Selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awalyang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur.(berbagai sumber)

Foto :

 Ini adalah potongan - potongan foto dari gerakan roll depan yang saya buat dengan teman - teman.

Roll Depan + Video

Olah raga roll depan sangat mudah dilakukan dan juga mengasyikan tapi dibalik itu semua jika dilakukan tanpa teknik yang benar maka akan membahayakan keselamatan kita. Berikut ini akan saya postingkan tata cara melakukan teknik roll depan yang mungkin anda butuh suatu saat nanti, atau ingin mempraktikkannya secara langsung, tapi bisa juga untuk pengetahuan saja.
Sebelum melakukan gerakan inti alangkah baiknya melakukan pemanasan dan pelemasan terlebih dahulu, ini untuk mengantisipasi terjadinya cidera. Bukan hanya olah raga roll saja yang menganjurkan pemanasan sebelum kegiatan inti tapi semua cabang olah raga juga wajib melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti, keuntungan pemanasan sebelum olah raga adalah siapnya otot ketika sudah melakukan kegiatan inti, agar otot tidak kaku, detak jantung stabil, meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cidera , dan agar lebih percaya diri.
Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara sistematis dan menjurus / mengarah  pada kegiatan inti.
  • Berikut uraian pemanasan ( streacing );
  1. Berdiri tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala menghadap keatas.
  2. Kepala menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
  3. Kepala menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan sebaliknya.
  4. Mematahkan leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan telapak tengan secara berlahan.
  5. Lengan kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa tertarik.
  6. Lengan kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di tarik hingga otot bahu terasa  tertarik dan sebaliknya.
  7. Salah satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  8. Kaki di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  9. Kaki diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
  10. Posisi kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya badan serong kanan dan kiri.
  • Uraian teknik roll depan;
  1. Langkah awal berdiri tegak, kaki rapat, tangan lurus ke atas dan pandangan kedepan.
  2. Guling depan dengan awalan tangan menyentuh matras dilanjutkan tengkuk, punggung, pinggul, dan kaki, ketika menguling kaki ditekuk dan berakhir kaki lurus dan rapat, pada saat mengguling rileks saja jangan kaku, ini akan mempermudah gerakan.
  3. Lagkah akhir berdiri sejenak pandangan kedepan dengan perlahan tangan di tarik ke atas lurus lalu turunkan lagi secara berlahan, ini untuk mengembalikan keseimbangan setelah melakukan roll.
Catatan ; setelah mempraktikan roll janganlah langsung duduk diam dan kaki di tekuk, saran penulis setelah mempraktikkan roll bisa jalan – jalan biasa agar detak jantung kembali normal barulah istirahat.
Begitulah seklumit pengalaman dari penulis jika ada ‘salah kata mohon di benarkan, saran dan kritik yang membangun selalu penulis nantikan. ˜
Video :

Video pembelajaran gerak dasar senam lantai khususnya roll depan. Semoga bermanfaat bagi pemirsa.

Monday, November 5, 2012

Artikel Kesehatan Anak


Anak Suka Olahraga? Perhatikan Nutrisinya Yuk!

Meskipun masih muda, banyak anak-anak dari usia 5 tahun yang sudah secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Tidak ada makanan ajaib yang bisa menjadikan anak Anda menjadi juara. Hanya makanan bergizi seimbang 

yang bisa membuatnya lari lebih cepat atau melempar lebih jauh. Kegiatan fisik ini menuntut lebih banyak asupan gizi dan istirahat yang cukup.


Anak Anda aktif dan sering melakukan kegiatan olahraga? Perhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Asupan kalori yang cukup karena tanpanya anak Anda akan merasa cepat lelah dan lemah. Untuk memenuhi jumlah kalori yang dibutuhkan, tambahkan bentuk karbohidrat lain seperti pasta, kentang, kacang dan roti sebagai sumber energi.
  • Asupan protein untuk anak-anak yang aktif biasanya sedikit lebih tinggi. Tambahan protein dibutuhkan untuk meningkatkan massa otot dan jaringan lemak.
  • Asupan cairan tambahan sering diabaikan oleh anak-anak yang aktif dan oleh pelatih mereka. Padahal selama latihan, anak-anak berkeringat dan kehilangan cairan yang harus diganti untuk mencegah dehidrasi. Pastikan anak-anak Anda minum banyak air sebelum berolahraga dan kemudian minum lagi setiap sepuluh sampai 20 menit selama latihan itu berlangsung. Kebutuhan cairan ini bervariasi tergantung dengan tingkat aktivitas yang dilakukan dan cuaca. Meskipun minuman elektrolit dipercaya memiliki keunggulan dibandingkan air, air putih tetap merupakan pilihan cairan tambahan terbaik.

Peserta O2SN Di Bireuen


BIREUEN – Sebanyak 258 murid sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Bireuen mengikuti Olimpiade Olahraga dan Sain Nasional (O2SN). Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga setempat berlangsung di kompleks Sekolah Sukma Bangsa Bireuen, Senin-Selasa (11-12/6).

Ketua panitia O2SN Bireuen, Ardian kepada Serambi kemarin mengatakan, cabang olahraga yang dipertandingkan sepakbola, atletik, bulutangkis, catur, dan pencak silat. Atletnya utusan dari 11 UPTD di Bireuen, kecuali pencak silat hanya diikuti UPTD Jangka, Makmur, dan UPTD Peusangan.

“Kami minta kepada seluruh atlet yang ikut ambil bagian dalam ajang ini, agar bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi sportivitas. Karena juara di tingkat kabupaten akan mewakli Bireuen pada even O2SN tingkat Aceh yang dijadwalkan berlangsung 18-21 Juni mendatang,” terang Ardian.(c38)


120612foto.4_.jpg
SERAMBI/FERIZAL HASAN
Pemain sepakbola UPTD Juli berebut bola dengan pemain UPTD Peusangan, dalam pertandingan babak penyisihan ajang O2SN se-Bireuen, di lapangan Sukma Bangsa Bireuen, Senin (11/6) kemarin.

O2SN Cabang Sepak Bola Di Aceh


Bener Meriah Juara Sepakbola O2SN SD
Kamis, 21 Juni 2012 08:53 WIB


BANDA ACEH - Bener Meriah tampil sebagai juara sepakbola dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD tingkat Provinsi Aceh 2012. Gelar ini dikuasai besutan Surya Darma setelah menaklukkan Bireuen, 3-0, dalam partai final di lapangan depan Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu (20/6) petang.

Tampil dalam partai final berdurasi 2x15 menit kemarin, Bener Meriah dan Bireuen bermain habis-habisan guna meraih juara. Hanya saja, Bener Meriah mampu membuka gol perdana melalui Windi menit 8 yang bertahan hingga jeda. Babak kedua, upaya balasan Bireuen yang diasuh Asri tak berhasil. Justru Bener Meriah menambah gol lewat hetrik Windi menit 17 dan 28 yang bertahan hingga laga usai.

Sedangkan juara tiga dikuasai oleh Aceh Selatan setelah membungkam Lhokseumawe dengan skor 4-3. Dalam pertandingan ini, kedua tim juga tampil habis-habisan untuk menduduki posisi tiga. Tapi awak Aceh Selatan keluar sebagai pemenangan lewat hetrik Muktaruddin menit 3, 8 dan 10 serta Al Fatah 23. Sedangkan tiga gol Lhokseumawe dicetak oleh M Kasami menit 15 dan 27 serta Reza Maulana menit 20.(hd)


O2SN Di Palembang

25 SD Bertarung di O2SN
PALEMBANG – Sebanyak 25 Sekolah Dasar (SD) dilingkungan Kecamatan Sukarami, kemarin mengadakan Olympiade Olahraga Pelajar Nasional (O2SN). Kegiatan berpusat di SDN 130 Palembang.
Kepala UPTD Disdikpora Kecamatan Sukarami, Azhari SPd MM, mengatakan O2SN digelar ke-10 Kecamatan Sukarami menentukan siapa mewakili kota Palembang pada tingkat Provinsi.  “Kompetisi juga sebagai penyaring bibit-bibit atlet muda,” bebernya.
Ia juga menargetkan tahun ini mendapat juara I. Karena pada tahun sebelumnya Sukarami menjadi Ruuner Up pada O2SN tingkat kota. “Tahun ini semoga bisa mewakili kota Palembang pada tingkat Provinsi Sumsel,” ungkapnya.
Kepala sekolah SDN 130 Palembnag, Rafida Salim, SPd MM, optimis anak didiknya mampu bersaing dan memperoleh hasil yang terbaik pada O2SN. “SDN 130 bukan saja ingin sukses sebagai tuan rumah, tapi juga sukses prestasi,” punkasnya
Pada hari pertama yang dipertandingkan Voli Putri direbut oleh SDN 140, Karate Putra emas diraih Fatur Rahmasn SDN 131, dan Karate Putri disabet oleh Juanita SDN 150.
, pembukaan O2SN diikuti ratusan siswa dan guru dari tiap sekolah dan atraksi Drumband SDN 130 Palembang.
Ketua pelaksana O2SN, Walasri SPd mengatakan Olimpiade diikuti 428 siswa dari 25 Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukarami. Kegiatan digelar selama tiga hari (11-13 April), memperebutkan 53 emas, 53 perak dan 53 perunggu dan 13 cabang olahraga yang dipertandingkan. (cj3/cj9)

Festival Cintai Anak Merapi di Maguwoharjo



29 November, 2010 - 14:56 by prayogo  
Festival olahraga untuk anak pengungsi korban erupsi merapi dilaksanakan di tempat pengusian merapi Stadion Maguwoharjo Yogyakarta, Minggu (28/11). Festival olahraga bertajuk "Cintailah Anak Merapi 2010" diikuti 225 orang anak, diselenggarakan kerjasama LPM UNY dan Kemeterian Pemuda dan Olahraga RI. Peserta dibagi dalam 5 kelompok permainan, dengan kriteria peserta umur 3 s.d. 12 tahun.
Dalam pelaksanaan festival, peserta melakukan aktivitas permainan setiap kelompok dengan peralatan permainan yang disediakan dari Kemenpora. Durasi permainan 10 s.d. 15 menit, kemudian berganti permainan ke permainan kelompok lain, demikian seterusnya hingga 5 kelompok saling berganti aktivitas. Dalam kegiatan ini peserta anak-anak didampingi mahasiswa KKN Mandiri UNY 2010 dan relawan KKN UNY yang sebelumnya telah membantu sebagai relawan di beberapa tempat pengusian di Tamanmartani, Kalitirto Berbah dan Youth Centre.
Selesai acara festival olahraga dilanjutkan pembagian alat tulis sekolah dan konsumsi untuk anak-anak. Acara dilanjutkan dengan melukis kaos yang diselenggarakan kerjasama LPM UNY dengan produk Kaos Painting dari Bogor. Hasil lukisan kaos dibagi dan dipakai oleh peserta sendiri. Dalam pelaksanaan festifal olahraga dan melukis peserta sangat antusias untuk mengikuti hingga akhir.
Festival olahraga ini dihadiri oleh PR I UNY, Prof. Dr. Nurfina Aznam Nugroho, Apt. MSi., Ketua LPM UNY, Prof. dr. Burhan Nurgiyantoro, Sekretaris LPM Prof. Wawan S Sundawan, Kabid. dan Sekbid KKN LPM UNY, dan panitias dari Kemenpora. Kegiatan LPM UNY pasca erupsi merapi akhir-akhir ini dan hari-hari ke depan adalah menerjunkan relawan membantu masyarakat yang telah pulang  dari pengungsian ke rumah masing-masing, membersihkan dan membenahi rumah yang telah lama ditinggalkan. Program ini merupakan kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan UNY, yaitu membuka Posko sekaligus tempat pengungsian merapi di GOR UNY beberapa waktu yang lalu.

Festifal Olahraga Anak Di Jepang


Penanaman Semangat Anak-anak Jepang Melalui Festival Olahraga

HL | 29 September 2012 | 14:30Dibaca: 380   Komentar: 21   8 bermanfaat

13489035381131484301
Di awal musim gugur 2012 ini ada sebuah kegiatan olahraga  menarik di Jepang. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah Bahasa Jepang dengan kata “Undokai”. Undokai adalah berarti festival olahraga. Dalam bahasa Jepang, kata Undo berarti latihan, sedangkan Kai artinya bersama-sama.
Undokai merupakan salah satu event penting yang dirayakan tiap tahun oleh seluruh sekolah dipelosok negeri mulai dari Kelompok Bermain, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Festival ini juga menandai adanya hari olahraga Jepang yang diakui secara resmi sebagai hari libur nasional untuk memperingati Olimpiade Musim Panas tahun 1964 di Tokyo.
13489051572145705596
Festival Olaraga ini biasanya dilaksanakan pada awal bulan oktober dimana cuaca cerah, hangat dan bersahabat. Tetapi kali ini, di sekolah-sekolah tempat domisili saya di kota Kyoto diselenggarakan serentak hari ini, 29 September 2012, satu minggu lebih cepat dari biasanya.
Seperti halnya di sekolah yang saya datangi hari ini yaitu Sekolah Dasar Negeri Kizugawadai Kizugawa-shi Kyoto dimana kedua anak saya bersekolah. Sekolah ini mengadakan kegiatan undokai pada tanggal 29 September 2012 .
Ada beragam aktivitas fisik yang ditampilkan dalam festival ini. Sebagaimana yang dimaksudkan oleh kata Undokai itu sendiri, maka semua kegiatan dilakukan dalam kelompok.  Semua murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan berbagai cabang atau jenis olahraga yang dilaksanakan. Karena begitu banyaknya murid SD yang ada, sekitar 500 orang anak maka dalam kegiatan di lapangan sekolah yang luas, diadakan pembagian menjadi 3 tim, yaitu Tim Merah, Tim Kuning dan Tim Biru.
Selain itu ada kelompok partisipatif yang terdiri dari anak-anak TK yang ada ada di sekitar SD tersebut yang dipastikan tahun berikutnya akan memasuki Sekolah Dasar ini. Selain itu, kelompok yang tediri dari para orang tua pun juga ada, yang mana mereka juga dibagi menjadi 3 kelompok seperti murid SD yang mana merupakan anak-anak mereka. Masingmasing tim mendapat semangat dari kelompoknya masing-masing layaknya sebuah pertandingan yang biasa dilakukan.
Jika melihat festival olahraga yang dilaksanakan di TK dan Taman bermain juga akan sama diadakan pembagian kelompok. Baik itu kelompok anak dengan anak, orang tua dengan orang tua, maupun orang tua dengan anak. Bahkan di Taman Kanak-kanak yang saya datangi beberapa tahun yang lalu karena anak saya bersekolah dan berpartisipasi di TK itu ada kegiatan yang mengundang dan menampilkan para orang tua dan kakek neneknya.
Para ayah siswa diharuskan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengendong anaknya masing-masing untuk bermain berebut bola dengan cara pingsuit dengan teman yang lain. Benar-benar kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga karena para ibu pun juga melakukan kegiatan beradu cepat dengan memakai satu rok berdua dengan teman sesama tim nya.
Anak-anak pun juga secara otomatis menyemangati ibunya masing-masing. “Gambare…gambare…!”, demikianlah teriakan yang diberikan anak-anak untuk menyemangati para orangtua dan kakek-neneknya melakukan kegiatan undokai yang artinya, “ Berusahalah..berusahalah..!”.
Selain kegembiraan dan kebersamaan, Undokai juga dapat digunakan oleh orang tua untuk melihat capaian anak selama belajar disekolah, karena kegiatan yang ditampilkan dibedakan atas kelompok umur dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
13489054081609035273
Terlibat dalam Undokai pada sebuah Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar di Kota Kyoto merupakan pengalaman yang mengesankan. Sungguh mengesankan melihat bagaimana kegiatan itu disiapkan, beragam kegiatan dan aktivitas fisik yang ditampilkan hari itu merupakan bukti dari latihan yang serius dan bersungguh-sungguh.
Kegiatan Undokai di SD yang saya datangi  juga ada satu kegiatan juga yang sangat menarik, yaitu salah satunya mengundang anak-anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak  beserta orang tuanya khususnya yang tinggal di komplek perumahan sekitar Sekolah Dasar itu untuk berpartisipasi dalam undokai SD tersebut. Diharapkan anak-anak tersebut mengalami suasana undokai bila nantinya masuk dan belajar di SD tersebut.
Anak-anak ini melakukan lomba lari yang semuanya mendapatkan bingkisan kecil baik menang maupun kalah dan orang tuanya melakukan lomba tarik tambang dan memasukkan bola bersama-sama dengan cepat yang diukur dengan batasan waktu dengan jumlah peserta yang banyak. Tentunya mereka semua mendapat dukungan semangat dari semua penonton baik siswa-siswa SD tersebut maupun para orang tua yang lain dan juga para guru.
13489052337337698
Hampir semua aktivitas yang ditampilkan menuntut ketrampilan dan kerjasama tim yang hanya bisa dikuasai lewat latihan yang bersungguh-sungguh. Mulai dari lomba lari estafet, lomba halang rintang yang medannya mengingatkan kita pada latihan dasar militer, karena membuat peserta memanjat, berguling, merangkak, melompat hingga meluncur, serta senam formasi yang menampilkan beragam bentuk formasi mulai dari yang sederhana hingga yang sulit. Hal yang mencengangkan adalah bahwa formasi-formasi itu dibentuk oleh anak-anak TK dan SD.
Sebelum menikmati semua kegiatan dan formasi-formasi tersebut saya pribadi sudah bisa menikmati nuansa undokai yang luar biasa karena anak perempuan saya masuk dalam tim drumband TK yang melakukan acara pembukaan undokai tahun ini. Bunyi drum besar yang dipukul anak saya dengan arahan ibu guru yang menjadi mayoret nya membuat saya terkagum dan semakin paham akan arti penting pendidikan dan latihan kegiatan apapun sejak usia dini.
Tak ketinggalan kali ini, diadakan kegiatan pembukaan acara undokai dengan  menampilkan kelompok siswa kelas 2 SD yang mana mereka menari, menyanyi dan dilengkapi dengan atraksi naik sepeda roda satu mengelilingi luasnya lapangan. Hal yang mengharukan saya yaitu, saya pribadi tidak pernah mengajari anak perempuan saya naik sepeda baik sepeda roda satu maupun roda dua, tetapi dia dengan lancarnya bisa mementaskan atraksi memukau di depan ribuan penonton.
Undokai memang disiapkan dengan sungguh-sungguh, semua siswa disekolah dilatih khusus untuk kegiatan ini sejak lama, dan seminggu sebelum hari undokai tiba jam belajar di sekolah dikurangi demi untuk memperbanyak jam latihan. Semua anak terlihat melakukan bagiannya dengan sungguh-sungguh, begitu juga dengan guru dan semua orang yang terlibat dalam acara tersebut. Semua bekerja sama memberikan hasil yang terbaik bagi berlangsungnya acara. Melihat susunan acara dan pengaturan berbagai kegiatan di lapangan sekolah itu teringat akan suasana olimpiade yang sebenarnya.
1348905290314293213
Bagi orang Jepang, undokai bukanlah sekedar festival olah raga atau ketrampilan fisik semata, tapi lebih pada sebuah pelestarian tradisi yang mengutamakan kerjasama tim dalam kebersamaan yang menggembirakan.
Tidaklah penting siapa yang menang atau kalah yang lebih penting adalah semua orang telah berusaha memberikan yang terbaik dalam penampilannya dan merasakan kegembiraan bersama.
Di akhir acara semua anak TK mendapatkan medali yang sama antara satu dengan lainnya, medali ini adalah penghargaan untuk upaya anak bersusah payah terlibat dalam festival. Medali juga ada yang diserahkan langsung oleh ayah atau ibu mereka sebagai bentuk dukungan orang tua atas penampilan bersama mereka hari itu.
Namun, di tingkat SD sistem pemberian pengharhaannya dengan cara menyerahkan thropy kepada perwakilan tim yang telah dibagi menjadi 3 seperti tersebut di atas sebelumnya, yaitu Tim Mereh, Tim Kuning dan Tim Biru yang mana setiap tim yang berwarna saa terdiri dari berbagai tingkatan kelas yang berbeda.
Di waktu saya mengadiri undokai di TK terakhir 2 tahun yang lalu, sempat melihat anak saya menerima medali dengan cara dikalungkan oleh gurunya dan  membawa angan saya ke masa depan, seakan anak saya benar-benar menang dalam olimpiade yang sesungguhnya dengan bekal semangat yang tertanam dalam undokai itu.
Dia melihat-lihat dan meraba-raba terus medalinya setelah menerimanya yang tahun tersebut  bentuknya berbeda dari sebelumnya karena disertai dengan foto dirinya dan juga tertulis kata dalam bahasa Jepang “ Yoku Gambarimashita” yang berarti  “Telah Berusaha Keras”.
Demikianlah sharing tentang semangat anak-anak Jepang dalam acara undokai atau festival olahraga di sekolahnya yang bertujuan menanamkan semangat untuk meraih cita-citanya kelak dikemudian hari.
Saya berharap masalah ini kita lihat dari segi positifnya dan semoga anak-anak Indonesia mempunyai semangat  hidup sejak dini untuk meraih apa yang dicita-citakan dengan jiwa sportif yang mana akan mengerti benar bahwa tanpa semangat dan jatuh bangun segalanya mustahil diraih.
Salam semangat dari Jepang
Kyoto, 29 September 2012

Festifal Olahraga Tradisional


Jateng Terjunkan 15 Atlet di Festival Olahraga Tradisional
Senin, 01 Okt 2012 19:44:19  WIB



Sejumlah anak kontingen kabupaten Pekalongan saling berebut bola dari sabut kelapa saat memainkan olahraga sepakbola Engrang pada Festival Olahraga Tradisional se Jawa Tengah di lapangan Rindam Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (16/6). Festival yang mengusung tema "Satukan Perbedaan Tanamkan Persatuan" tersebut sebagai ajang memperkenalkan olahraga tradisional masing-masing daerah sekaligus untuk melestarikan budaya warisan leluhur. FOTO ANTARA/Anis Efizudin/ed/ama/12
Semarang, ANTARA Jateng - Jawa Tengah menerjunkan 15 orang untuk mengikuti festival olahraga tradisional tingkat nasional di Ternate, Maluku Utara, 12-15 Oktober 2012.


Penanggung jawab olahraga tradisional Jawa Tengah Joko PA di Semarang, Senin, mengatakan, mereka yang terpilih berdasarkan pada festival tingkat Jawa Tengah di Magelang beberapa waktu lalu.

Dari 15 perseonel Jateng tersebut, kata Joko yang juga Sekum Pengprov PASI Jateng, berasal dari satu kelompok yang menekuni olahraga tradidional dari Kebuman.

"Nama kelompok tersebut adalah Pandean," katanya.

Ketika ditanya olahraga tradisional apa yang akan ditampilkan dari Jawa Tengah, dia mengatakan, biasanya yang diperagakan adalah olahraga tradisional yang muncul dari daerah yang bersangkutan.

Ia mencontohkan, permainan "gobak sodor" atau "eggrang" adalah permainan yang muncul dari rakyat kemudian dikolaborasikan dengan olahraga karena dalam permainan itu ada unsur olahraganya.

Menyinggung penilaian terhadap olahraga tradisional, Joko yang sukses mengantarkan tim atletik Jateng meraih tujuh medali emas di PON 2012 tersebut mengatakan, tentunya keaslian permainan tersebut.

"Artinya bahwa permainan ini benar asli dari daerah yang bersangkutan, kemudian belum pernah dibakukan oleh pemerintah tetapi menjadi kekayaan daerah asalnya," katanya.

Biasanya, kata dia, pemenang festival tersebut adalah mereka yang menempati peringkat satu hingga 10 berdasarkan penilaian dari panitia penyelenggara. 

Jenis Olahraga Untuk Anak Autis


Berolahraga memang hal yang sangat penting karena bisa membuat tubuh kita selalu sehat, segar dan berenergi. Olahraga memang sangat dibutuhkan oleh semua manusia tidak perduli dia pria, wanita, remaja, orang tua, termasuk mereka yang juga sedang menderita Autis. Apa itu Autis? Autis ini biasanya menyerang anak-anak sejak usianya masih muda ( sekitar 3 tahun ) dan salah satu gejalanya adalah dia sulit untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara normal pada dunia luar. Nah lalu bagaimanakah bentuk Olahraga untuk Anak Autis ini?
Jenis Olahraga Untuk Anak Autis Aktif
Ada beberapa tipe olahraga untuk anak Autis yang bisa Anda lakukan sesuai dengan sifat dasarnya. Jika Anda memiliki anak Autis dengan sifat hiperaktif, maka Anda harus memberikan porsi olahraga yang aktif dan juga menguras energi. Ini dikarenakan anak hiperaktif memiliki energi yang sangat berlebih dan mereka selalu ingin bergerak aktif dan juga diperhatikan. Jika sifat hiperaktif anak Anda ini tidak diarahkan dengan baik, maka bukan saja akan mengganggu dirinya namun juga orang-orang yang ada disekitarnya.
Ajaklah anak Anda yang hiperaktif untuk melakukan olahraga seperti sepak bola dan basket agar dia bisa menyalurkan energinya dengan baik. Sepak bola bisa menguras  energi anak Anda untuk selalu berlari dan menendang bola, selain itu sepak bola juga bisa melatih kaki anak Anda agar lebih luwes dan juga kuat. Olahraga basket membuat anak Anda selalu berusaha untuk melempar dan memasukkan bola ke dalam ring. Basket ini bisa melatih kekuatan tangan anak Anda serta kecerdasan dalam mengukur bola agar masuk ke dalam ring.
Selain kedua olahraga diatas, Anda juga bisa mengajaknya untuk melakukan hal yang menyenangkan seperti loncat-loncat menggunakan trampolin. Ya, Olahraga untuk Anak Autis yang satu ini bisa meluapkan semua emosinya dan tentunya menguras energinya dengan melompat-lompat. Para ahli bahkan mengatakan, jika Anda mengajarkan cara yang benar pada anak Anda untuk melompat pada trampolin maka ini juga akan memacu pertumbuhan tinggi badannya.
Jenis Olahraga Untuk Anak Autis Pasif
Tapi jika Anda memiliki anak Autis yang masih tergolong pasif atau lebih banyak diam, maka Anda bisa mengajaknya untuk ber olah raga sambil mengajarkannya ber sosialisasi. Salah satu olahraga yang paling efektif untuk tipe ini adalah berenang. Pada umumnya setiap anak pasti sangat menyukai berenang karena olahraga yang satu ini sangat sejuk dan juga menyenangkan. Dengan berenang, anak yang menderita Autis dapat dikenalkan pada dunia baru yang lebih berwarna bagi dirinya. Ya, berenang ini akan membuat anak untuk terbiasa menghadapi matahari dan mendengar suara-suara tawa anak lainnya di kolam renang yang tentunya ini akan memberikan energi positif pada otaknya untuk memahami dan belajar ber sosialisasi.
Tidak semua anak Autis menyukai berenang pada awalnya, jadi Anda harus mengenalkan padanya secara perlahan-lahan sehingga dia bisa terbiasa nantinya. Biarkan dia mencoba menyentuh air, kemudian masuk di dalamnya dan menggerakkan tangan dan kakinya sampai kemudian dia mulai merasa berani dan melakukan aktifitas di dalam air.

Olahraga untuk Anak Autis ini sangatlah penting, karena selain bisa meluapkan emosinya dan membuatnya sehat, juga bisa membuatnya untuk lebih memahami dunia luar sehingga ketika dia dewasa bisa tumbuh seperti layaknya orang normal.

Olahraga Bagi Anak Usia Prasekolah dan Usia Sekolah Dasar


Olahraga Bagi Anak Usia Prasekolah

Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda. Tetapi banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk anak-anak dalam berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan olahraga. Banyak orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan olahraga apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik pria maupun wanita yang kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua akibat kurangnya pengetahuan mengenai manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan suatu proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian pula halnya dengan berlari, melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak berkembang dengan baik.
a.      Usia satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya hal ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut, anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur. Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah ditemuinya. Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik sejak usia dini.
b.      Usia dua tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda dapat mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c.      Usia tiga tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri, depan atau belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya lari-lari kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d.      Usia empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan bola, menangkap bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu, katakan kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam hal ini, pengawasan Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
Contoh-contoh gerakan yang dapat menyenangkan anak-anak:
1)  Mulailah melatih anak melempar bola yang kecil. Anda menjadi sasaranya, dan tangkaplah bila itu dengan kedua tanagn anda. Kemudian berikan pelajaran menangkap bola dengan kedua tanganya, lemparkan bola dengan hati-hati. Jika bola terlalu kecil gantilah dengan bola yang sedikit lebih besar. Dalam latihan ini, anak dilatih mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata. Dan kita harus sabar melatihnya.
2)  Anak-anak senang memanjat dan berayun-ayun maka dari itu buatlah tempat memanjat dihalaman rumah. Ini merupakan permulaan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas.
3)  Ajarkan kepada anak-anak secara progresif bagaimana cara melompat, kemudian cara berlari dan melompat. Mulailah melompat dengan kedua kaki dan mendarat dengan kedua kaki pula tanpa lari. Jika sudah dapat melompat, ajarkan lari dan melompat melalui bantal. Pada tahap ketiga, ajarkan lari, lompat dan lari, sehingga anak dapat berlari setelah melompat.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melatih anak-anak:                        
1)  Sabar. Sebab anda tidak dapat mengharapkan hasil begitu cepat nampak.
2)  Tekun. Latihan akan memakan banyak waktu dan semua membutuhkan ulangan-ulangan.
3)  Variasi. Anak-anak memerlukan banyak variasi.
4)  Menyenangkan. Anakl-anak harus menyenangi permainan-permainan tersebut.


  Olahraga Bagi Usia Sekolah Dasar

a.      Usia enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang. Pertumbuhan yang nampak sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki. Koordinasi antara tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan sosialisasi dan berlatih bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Anak merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang. Meskipun dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila salah satu cabang olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat kecenderungan dipertahankan untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak laki-laki maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan sangat berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat pemukul seperti raket atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya. Inilah waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam pengawasan pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan yang menakutkan bagi anak pada usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b.      Usia sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu pertumbuhanya lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan otot yang kecil.
Dianjurkan memberikan sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk mengembangkan kecepatan maupun gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja, basket, skating, dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik dan alat tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan wanita dan anak memandang bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan pada masa ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif terhadap olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971; Bailey,1973; Morehouse; dan Miller, 1976).
 3. Olahraga bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun
Merupakan masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat untuk beban latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah discus epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada sepak bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick & Requa, 1978)


Wednesday, October 31, 2012

Seribu Anak Meriahkan Festival Olahraga Anak di Jembrana [Olah Raga]

Seribu Anak Meriahkan Festival Olahraga Anak di Jembrana

Negara, Bali, Pelita
Sekitar 1.000 murid Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) memeriahkan festival pendidikan jasmani dan olahraga yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenegpora dan Pemda Kabupaten Jembrana di Negara, Bali, Selasa (24/7).
Suasana di GOR Kresna Jawara dan Stadion Pecangakan riuh rendah dengan teriakan dan tawa canda anak-anak yang mengikuti berbagai kegiatan olahraga dan permainan.
Festival untuk kelompok murid TK dipusatkan di GOR Kresna Jawara yang cukup megah dan terbesar di Bali itu, sementara kegiatan untuk murid SD diadakan di lapangan sepak bola dan lintasan atletik di Stadion Pecangakan.
Ratusan murid SD yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Jembrana itu tampak tidak mempedulikan terik matahari ketika memberikan dukungan tim mereka yang sedang bertanding.
Jenis pertandingan yang dilombakan untuk kelompok SD adalah sepak bola mini, bola voli mini, lari jarak 60m dan lompat jauh.
Sementara kegiatan festival untuk murid TK di GOR Kresna melombakan berbagai jenis permainan, mulai dari merangkak dibawah deretan kursi, melompati susunan ban mobil bekas, berjalan diatas papan, pacu karung, memanjat tambang dan memindahkan bendera.
Kegiatan anak-anak itu diwarnai berbagai pemandangan lucu, seperti seorang anak yang tiba-tiba mogok dan tidak mau meneruskan lomba saat memanjat tambang, atau yang tidak mempedulikan instruksi guru mereka.
Sementara di lintasan atletik, ada beberapa peserta yang terus berlari kencang meski panitia sudah memberi tanda bahwa start harus diulang karena ada diantara mereka yang mencuri start.
Suasana tidak kalah meriahnya terlihat di Stadion Pecangakan yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari GOR Kresna Jawara.
Pertandingan sepakbola mini yang masing-masing tim diperkuat tujuh pemain, menghadirkan hiburan tersendiri bagi masyarakat sekitar Negara, ibukota Kabupaten Jembrana itu.
Bidawi Hasyim, Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Kantor Menegpora yang membuka festival itu mengatakan, kegiatan tersebut harus dilakukan secara rutin dan tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, tapi benar-benar diarahkan kepada kegiatan yang dapat memacu sistem motorik anak.
Festival pendidikan jasmani dan olahraga ini adalah langkah awal dan tahapan pengenalan kegiatan olahraga bagi anak usia dini sebelum melangkah ke tahap lebih lanjut, yaitu tahap pembibitan, kata Bidawi yang didampingi Wakil Bupati Jembrana I Putu Arta.
Kegiatan tersebut menurut Bidawi juga sesuai dengan momen peringatan hari anak nasional yang baru diperingati dengan acara yang dipusatkan di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta dan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selesai festival, Bidawi kemudian menyerahkan bantuan bola basket, bola voli dan bola kaki yang diterima oleh Ketua Panitia Anak Agung Gede Putra Yasa. (har/pur) 

Sumber : http://www.pelita.or.id/baca.php?id=34027